Selasa, 04 Juni 2024
Komposisi udara dan titik didihnya
Komposisi udara di lingkungan bervariasi tergantung pada banyak faktor seperti lokasi, ketinggian, dan aktivitas manusia. Namun, secara umum, komposisi udara di atmosfer bumi terdiri dari:
Nitrogen (N2): Sekitar 78%
Oksigen (O2): Sekitar 21%
Argon (Ar): Sekitar 0.93%
Karbon dioksida (CO2): Sekitar 0.04%
Gas-gas lain (termasuk neon, helium, metana, krypton, hidrogen, xenon, dan ozon): Kurang dari 0.1%
Selain itu, udara juga mengandung uap air dalam jumlah yang bervariasi tergantung pada kondisi cuaca dan lokasi geografis. Kadar uap air di atmosfer dapat berkisar dari hampir 0% hingga sekitar 4%.
Berikut adalah rincian lebih lanjut tentang komposisi udara:
Nitrogen (N2): Nitrogen adalah gas inert yang tidak mudah bereaksi dengan bahan kimia lainnya dan sangat penting untuk kehidupan di Bumi karena digunakan oleh tanaman dalam bentuk yang terikat (seperti amonia dan nitrat).
Oksigen (O2): Oksigen sangat penting bagi kehidupan karena digunakan oleh banyak organisme dalam proses respirasi untuk menghasilkan energi.
Argon (Ar): Argon adalah gas mulia yang tidak reaktif dan umumnya tidak terlibat dalam proses biologis atau kimia.
Karbon dioksida (CO2): Karbon dioksida penting dalam siklus karbon dan fotosintesis tanaman. Meskipun presentasenya kecil, perubahan dalam konsentrasi CO2 memiliki dampak besar pada iklim bumi.
Uap air (H2O): Kandungan uap air sangat bervariasi dan mempengaruhi cuaca dan iklim. Uap air juga merupakan komponen utama dalam siklus air dan sangat penting untuk kehidupan.
Gas-gas lain: Neon, helium, metana, krypton, hidrogen, xenon, dan ozon ada dalam jumlah yang sangat kecil tetapi masing-masing memiliki peran penting, baik dalam proses alami maupun sebagai bahan baku industri.
Perlu diingat bahwa polutan seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), ozon (O3) di lapisan troposfer, dan partikel-partikel halus juga dapat hadir dalam jumlah yang bervariasi tergantung pada aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan industri.
Titik uap atau titik didih dari gas-gas utama dalam udara bervariasi dan dipengaruhi oleh tekanan atmosfer. Berikut adalah titik didih beberapa gas utama di atmosfer pada tekanan atmosfer standar (1 atm atau 101.325 kPa):
Nitrogen (N2)
Titik didih: -195.79°C (-320.42°F)
Oksigen (O2)
Titik didih: -182.96°C (-297.33°F)
Argon (Ar)
Titik didih: -185.85°C (-302.53°F)
Karbon dioksida (CO2)
Titik didih: -78.5°C (-109.3°F) (pada tekanan atmosfer standar, karbon dioksida tidak mencair tetapi langsung menyublim dari padat ke gas)
Neon (Ne)
Titik didih: -246.08°C (-411°F)
Helium (He)
Titik didih: -268.93°C (-452.07°F)
Metana (CH4)
Titik didih: -161.5°C (-258.7°F)
Krypton (Kr)
Titik didih: -153.22°C (-243.8°F)
Hidrogen (H2)
Titik didih: -252.87°C (-423.17°F)
Xenon (Xe)
Titik didih: -108.1°C (-162.58°F)
Ozon (O3)
Titik didih: -111.9°C (-169.4°F)
Setiap gas memiliki sifat fisik yang berbeda, dan titik didih merupakan salah satu karakteristik penting yang menentukan bagaimana gas-gas ini berperilaku dalam berbagai kondisi suhu dan tekanan.
Untuk mencapai suhu sangat rendah seperti -300°C (-508°F), yang jauh di bawah titik didih refrigeran konvensional, kita perlu menggunakan refrigeran yang dirancang untuk aplikasi cryogenic. Beberapa refrigeran dan teknologi yang digunakan untuk mencapai suhu ekstrem rendah ini termasuk:
Helium-4 (He)
Helium-4 adalah salah satu gas yang digunakan dalam sistem cryogenic. Helium-4 mendidih pada -268.93°C (-452.07°F) pada tekanan atmosfer standar, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk mencapai suhu mendekati -300°C.
Helium-3 (He-3)
Helium-3, isotop langka dari helium, memiliki titik didih yang lebih rendah daripada Helium-4 dan dapat digunakan untuk aplikasi yang memerlukan suhu yang lebih rendah lagi. Helium-3 mendidih pada -269°C (-452.1°F).
Campuran Helium-3 dan Helium-4
Campuran Helium-3 dan Helium-4 digunakan dalam mesin cryogenic yang dikenal sebagai refrigeran pengenceran (dilution refrigerators). Ini dapat mencapai suhu mendekati beberapa milikelvin di atas nol absolut (-273.15°C).
Nitrogen Cair (LN2)
Nitrogen cair memiliki titik didih -195.79°C (-320.42°F) dan biasanya digunakan dalam aplikasi yang memerlukan suhu rendah namun tidak ekstrem seperti -300°C. Namun, nitrogen cair tidak cukup dingin untuk mencapai -300°C.
Mesin Pendingin Cryogenic (Cryocoolers)
Teknologi cryocooler, seperti cryocooler Stirling, Gifford-McMahon, dan Pulse Tube, menggunakan helium sebagai refrigeran dan dapat mencapai suhu yang sangat rendah. Cryocoolers ini sering digunakan dalam aplikasi ilmiah dan medis untuk mencapai suhu cryogenic yang sangat rendah.
Pendinginan Dilusi (Dilution Refrigeration)
Sistem pendinginan dilusi menggunakan campuran isotop helium-3 dan helium-4 untuk mencapai suhu yang sangat rendah, bahkan mendekati nol absolut. Teknologi ini digunakan dalam penelitian fisika untuk mencapai suhu di bawah 1 kelvin.
Untuk aplikasi praktis yang memerlukan suhu sangat rendah seperti -300°C, helium (baik isotop helium-4 atau helium-3) dan teknologi cryogenic seperti cryocooler atau pendinginan dilusi adalah pilihan yang tepat. Refrigeran konvensional seperti R-134a atau R-22 tidak dapat mencapai suhu tersebut karena titik didihnya jauh lebih tinggi.
Langganan:
Postingan (Atom)
Terbaru
modul pwm dengan arduino pro mini dilengkapi dengan batrai level meter 5 led
🔋 Contoh Indikator Level Baterai dengan LED (4 Tingkat) 🔧 Tujuan: LED1 menyala jika tegangan ≥ 12.6V (full) LED2 menyala jika teg...
Lainya
-
Untuk menghitung jumlah lilitan primer dan sekunder pada transformator dengan frekuensi kerja 60 kHzUntuk menghitung jumlah lilitan primer dan sekunder pada transformator dengan frekuensi kerja 60 kHz, tegangan input primer 12V, dan teganga...
-
Menggunakan WebSocket Secure (WSS) untuk SIP memungkinkan Anda untuk menjalankan aplikasi VoIP berbasis WebRTC, seperti klien SIP di browser...
-
Untuk menghitung jumlah lilitan (N) dalam sebuah generator yang menghasilkan 1 volt, kita bisa menggunakan persamaan dasar dari hukum Farada...
-
📌 Cara Menjalankan Node.js Bersamaan dengan XAMPP Jika kamu ingin menggunakan Node.js di dalam proyek XAMPP , ada beberapa cara: 1️⃣ Me...
-
Fiber glass (serat kaca) yang digunakan pada kapal biasanya terbuat dari kombinasi bahan-bahan berikut: Serat Kaca: Serat kaca adalah mat...
-
Pembuatan S-glass (serat kaca jenis S) melibatkan beberapa tahap utama mulai dari pemilihan bahan baku, peleburan, hingga proses pembentukan...
-
Berikut adalah beberapa langkah dalam memilih IGBT yang tepat: 1. Tentukan Aplikasi dan Kebutuhan IGBT banyak digunakan dalam berbagai a...
-
Mesin las inverter dengan IGBT 160A biasanya menggunakan konverter DC-DC berbasis IGBT untuk menghasilkan arus tinggi dengan efisiensi tin...
-
whatsapp-web.js punya banyak fitur keren yang bisa dipakai untuk membuat bot WhatsApp yang powerful. Berikut beberapa fitur paling hebatn...
-
Kekuatan tarik S-glass dibandingkan dengan baja menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam sifat mekaniknya. Berikut ini adalah perbandinga...